Jumat, 07 Desember 2012

MAKALAH BAHASA INDONESIA


Oleh : Herlina Apriyanti
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sejak awal kemerdekaan, bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan karena didorong oleh beberapa faktor, seperti dikutip dari buku “sejarah nasional Indonesia”. Faktor pertama yaitu bangkitnya semangat kebangsaan Indonesia yang telah mengatasi rasa kedaerahan dan kesukuan. Faktor kedua karena telah terbitnya kitab “Logat Melayu” pada tahun 1901 karangan Van Ophuyzen dan digunakan di sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Melayu. Faktor ketiga adalah didirikannya Commissie voor de Volkslecture pada tahun 1908 yang kemudian menjadi Balai Pustaka. Hal ini mendorong perkembangan di bidang bahasa dan sastra, terutama dengan lahirnya kelompok “Pujangga baru”.
Apakah Bahasa Indonesia sudah cukup tersebar untuk menjadi bahasa dunia? Selain di Indonesia dan di lingkungan kedutaan besar Indonesia di seluruh dunia, di manakah lagi Bahasa Indonesia dipergunakan? Kita perlu mengakui bahwa Bahasa Indonesia masih kurang persebarannya. Dan jangan berpikir bahwa Bahasa Indonesia memiliki 240 juta penutur sebab kenyataannya orang yang fasih berbahasa Indonesia di Nusantara ini cuma kira-kira 50 juta orang. Ditambah dengan orang yang kurang fasih, angka itu mungkin hanya 100 juta.
Dengan asumsi jumlah penduduk dunia 6 miliar, penutur Bahasa Indonesia yang 100 juta orang pun kurang dari 2%. Untungnya, Bahasa Indonesia punya kedekatan dengan bahasa Melayu yang dipakai meluas di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Tetapi jumlah penduduk negara-negara tetangga kita tersebut relatif kecil. Namun sesungguhnya, masalahnya menyangkut persebaran bukan jumlah semata-mata.
Ya, Bahasa Indonesia tergolong bahasa yang relatif mudah dapat dipelajari. Tata bahasa Bahasa Indonnesia juga sudah teratur. Sebagai bahasa aglutinasi (bahasa yang penyusunan kalimatnya dilakukan dengan melekatkan kata dengan kata), Bahasa Indonesia jauh lebih gampang dipelajari dibandingkan dengan bahasa infleksi (bahasa yang mengenal perubahan kata kerja).
Bahasa Indonesia memiliki cukup banyak perbendaharaan kata (sekitar 10 ribu) biarpun tidak sebanyak bahasa Inggris (yang mencapai 50 ribu), namun Bahasa Indonesia memiliki daya ungkap memadai untuk dipertimbangkan menjadi bahasa dunia. Perhatikan, misalnya, belakangan ini kita berhasil mengungkit dan memanfaatkan kata-kata seperti pembiaran, tersandera, cinta cenat-cenut secara kreatif.
Bahasa Indonesia pernah mencicipi sedikit posisi sebagai bahasa yang diminati, meski belum sampai berwibawa. Namun, kini posisi itu boleh dibilang nyaris musnah. Jurusan Kajian Indonesia dan Bahasa Indonesia di Eropa dan Amerika makin mengecil saja. Sebagian besar terancam tutup; sementara Jurusan Kajian China dan Bahasa Cina kini makin membesar dan menduduki posisi penting di berbagai kampus besar di Eropa dan Amerika Serikat. Lebih dari itu, beberapa Jurusan Kajian Indonesia dan bahasa Indonesia yang makin mengecil itu bahkan telah “diduduki” oleh “bahasa Malaysia”.
Ada berbagai sebab untuk kondisi ini. Sebab terbesar posisi Indonesia di dunia makin mengecil dan makin tidak penting. Pascakrisis ekonomi yang disusul krisis politik dan lahirnya apa yang disebut sebagai reformasi, posisi Indonesia makin terpuruk baik secara ekonomi maupun politik. Ramalan Indonesia akan menjadi macan asia pada kenyataannya sekedar menjadi macan kertas. Bukan hanya peran Indonesia di dunia makin tidak berarti, peran Indonesia di lingkungan Asean saja sudah tidak begitu diindahkan. Singapura dan Malaysia menduduki peran yang lebih besar dan terus-menerus mencoba meyakinkan dunia bahwa mereka berperan besar, lepas dari dunia mengakuinya atau tidak. (www.ozalirim.blogspot.com)
Dari pernyataan-pernyataan diatas penulis sangat tertarik untuk mendeskripsikan “Perkembangan Bahasa Indonesia”. Karena  masyarakat Indonesia sendiri belum banyak yang tahu tentang bagaimana perkembangan bahasa Indonesia saat ini dan bagaimana upaya untuk mengembangkanya?

1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas permasalahan dalam tugas akhir ini dirumuskan dalam hal-hal sebagai berikut:
·         Bagaimana perkembangan bahasa indonesia di dunia
·         Apa kelebihan dan kekurangan bahasa Indonesia di dunia
·         Bagaimana upaya untuk lebih mengembangkan bahasa indonesia

1.3.TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
·         Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa indonesia di dunia
·         Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bahasa Indonesia di dunia
·         Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk lebih mengembangkan bahasa indonesia



1.4.MANFAAT
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penulis dan pembaca nya tentang perkembangan Bahasa Indonesia di dunia.

1.5. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam pengumpulan data ini, dipergunakan teknik pengumpulan data yang diharapkan dapat melengkapi satu sama lain, yaitu dengan menggunakan dokumentasi. Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan dokumen, baik yang berwujud arsip-arsip, catatan-catatan kecil, buku-buku dan laporan tertulis lainnya yang berkaitan erat dengan penulisan makalah ini.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.DEFINISI BAHASA
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
·         Alat untuk berkomunikasi dengan sesame manusia
·         Alat untukbekerja sama dengan sesame manusia
·         Alat untuk mengidentifikasi diri
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
·         Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hokum, bahasa sains, bahasa jurnalistik.
·         Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto gaya bahasa Benyamins, dan lain sebagainya.
·         Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu daerah atau dialek seperti dialek bahasa  madura,dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
·         Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
·         Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
·         Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informasi (tidak baku).

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi. (www.mujahidinimeis.wordpress.com).
2.2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
2.2.1 Sumber Bahasa Indonesia
Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
1.      Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
2.      Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
3.      Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
4.      Bahasa resmi kerajaan.
Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.
2.2.2 Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
2.2.3 Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
1.      Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
2.      Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3.      Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4.      Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
2.2.4 Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :
1.      Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2.      Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
3.      Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
4.      Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan.
5.      Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
6.      Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
7.      Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
8.      Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
9.      Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
10.  Tanggal 28 Oktober – 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
11.  Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
12.  Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
13.  Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
14.  Tanggal 21 – 26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
15.  Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
16.  Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17.  Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
2.2.5 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
2.2.5.1  Kedudukan Bahasa Indoensia
Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting yaitu :
  • Sebagai Bahasa Nasional
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga  Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.

  • Sebagai Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
2.2.5.2 Fungsi Bahasa Indonesia
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1.      Lambang kebangsaan
2.      Lambang identitas nasional
3.      Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4.      Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1.      Bahasa resmi kenegaraan
2.      Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3.      Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4.      Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. (www.bukittingginews.com/.../makalah-sejarah-perkembangan-bahasa-indo...)

3.BAHASA-BAHASA YANG DI KENAL DUNIA
Dari begitu banyak bahasa yang digunakan oleh penduduk dunia, ada beberapa bahasa yang dijadikan sebagai bahasa internasional yang resmi diakui oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Bahasa tersebut dipilih berdasarkan pada jumlah banyaknya pengguna bahasa tersebut serta kepopuleran bahasa tersebut. Semakin banyak pengguna suatu bahasa serta semakin penting bahasa tersebut, maka bisa saja menyusul ke dalam daftar bahasa resmi dunia internasional tersebut.
Daftar Bahasa Resmi Internasional :
·         Bahasa Inggris
·         Bahasa Arab
·         Bahasa Mandarin
·         Bahasa Spanyol
·         Bahasa Rusia
·         Bahasa Perancis

Daftar Bahasa yang Diusulkan Menjadi Bahasa Resmi Dunia :
·         Bahasa Portugis
·         Bahasa Bengali
·         Bahasa Turki
·         Bahasa Hindustani
·         Bahasa Espereanto

Walaupun demikian, tetap bahasa internasional dunia yang paling sering digunakan adalah bahasa inggris (english), sedangkan yang lain jarang dipakai. Orang yang tidak menguasai salah satu dari enam bahasa resmi yang diakui PBB lebih suka belajar bahasa inggris daripada bahasa mandarin, arab, spayol, rusia atau prancis.
Bahasa Indonesia tidak termasuk karena tidak populer. Orang indonesia sendiri kebanyakan tidak menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengguna bahasa indonesia sulit dihitung. Bahasa daerah seperti bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa batak, bahasa minang, bahasa betawi, dan lain-lain masih umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam daftar bahasa yang paling banyak dipakai penduduk planet bumi, bahasa indonesia digabung sebagai bahasa melayu dengan jumlah pengguna kurang lebih 37 juta orang. (www.asal-usul.com/.../10-bahasa-paling-banyak-digunakan-dunia.ht...)

4.PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI DUNIA
“Setiap tahun, ada sekitar 3.000 warga Jepang yang mengikuti ujian bahasa Indonesia setelah mempelajari dasar-dasarnya. Bahasa Indonesia dipelajari oleh masyarakat Jepang untuk mengetahui berbagai jenis kebudayaan yang ada dan berkembang di Indonesia.” (www.news.okezone.com).
“Bahasa Indonesia memang sudah dipelajari di 45 negara, antara lain Amerika Serikat, Kanada, dan Vietnam. Di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat. Hanya saja pengajaran bahasa Indonesia di berbagai negara itu tidak serta merta menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan.”( www.anneahira.com/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.htm).
Sampai akhir kuartal ketiga 2010, jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri memang mencapai 4,32 juta orang. Tetapi kehadiran mereka di luar negeri tidak berada pada posisi mempengaruhi.
Kini Wikipedia Indonesia berada pada peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Di Asia ia berada pada peringkat tiga (teratas Jepang, nomor dua Mandarin). Ini hanya disebabkan oleh jumlah penutur bahasa Indonesia yang mengakses memang tinggi, dan penetrasi damai juga tidak berlangsung.
Selain mengungkapkan sisi penetrasi budaya kebahasaan, Masmimar Mangiang menjelaskan kendala luar dan kendala dalam perihal bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Cita-cita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia, menghadapi kendala besar yang tidak dapat dibayangkan bagaimana mengatasinya. Kendala itu tidak hanya berada di luar diri Indonesia, melainkan juga berada dalam diri Indonesia.
Kendala Luar
Kekuasaan dan dominasi politik berada di tangan bangsa lain.
·         Kekuasaan dan dominiasi ekonomi berada di tangan bangsa lain.
·         Ilmu pengetahuan dan teknologi dikuasai bangsa lain
·         Media (termasuk teknologi informasi dikuasai) bangsa lain.
Kendala Dalam
Kompleks rendah diri (manakala berhadapan dengan segala sesuatu yang datang dari luar) tidak kunjung sembuh. Karena itu daya tahan kebudayaan Indonesia menjadi lemah.
Bangsa Indonesia sendiri belum merasa bangga akan bahasanya. Jangankan mengembangkannya dengan serius, memeliharanya pun tidak dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
·         Kemampuan berbahasa Indonesia dengan logis kini menjadi masalah
·         Banyak kosa kata Indonesia yang tidak lagi dikenal oleh kaum muda
·         Kemampuan ekspresi bahasa Indonesia diabaikan, dan berbagai idiom dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak lagi dikenal. (www.anneahira.com/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.htm).

5.PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI LUAR NEGERI
Sedikitnya 40 negara di dunia telah mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pada sektor pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
“Bahasa Indonesia semakin banyak diminati oleh masyarakat dunia, terbukti hingga saat ini lebih kurang 40 negara telah mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa asing,” kata salah seorang guru besar Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas), DR Aspar Rahman di Makassar, Rabu (7/10).
Dia mengatakan, sebagai bukti ketertarikan negara asing mempelajari bahasa Indonesia, pada Oktober 2004 pernah digelar konferensi internasional pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing yang dilaksanakan di Unhas.
Menurut dia, dengan semakin banyaknya pihak yang mempelajari bahasa Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang lahir dari Sumpah Pemuda tersebut memiliki potensi untuk sejajar dengan bahasa lainnya sebagai bahasa asing di dunia.
“Melalui bahasa Indonesia, masyarakat dunia dapat mengenal lebih dekat budaya dan bangsa Indonesia,” katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjutnya, tidak mengherankan apabila saat ini sudah banyak lembaga-lembaga bahasa Indonesia yang dikembangkan baik di dalam maupun luar negeri.
“Dengan mengajarkan bahasa Indonesia bagi pihak asing, maka dapat menghubungkan pemahaman lintas budaya melalui pengajaran yang dikembangkan di luar negeri,” katanya.
Sementara negara yang paling intens mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di sekolah, di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, dan Australia. (OASE Kompas edis 8  Oktober 2009)

6.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHASA INDONESIA
6.1. Kelebihan
·         Bahasa Indonesia cukup mudah untuk dipelajari masyarakatnya sendiri, terutama karena di dalam aturan berbahasa Indonesia yang benar  tidak ada perbedaan penggunaan bahasa untuk kalangan orang yang lebih tua (lebih dihormati), kalangan sebaya, ataupun kalangan yang lebih muda dari kita (meskipun dalam prakteknya,tentu saja kita harus selektif dalam memilih kata-kata yang digunakan ketika berbicara dengan orang lain untuk menjaga nilai-nilai sosial seperti kesopanan, kehormatan, dan kerukunan antar sessama). Hal ini berbeda dengan bahasa daerah contohnya bahasa jawa, dimana kita seperti  “basa karma”, digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita atau orang yang dihormati, kemudian ada “basa madya” dan juga “basa ngoko”.
·         Unik. Bahasa Indonesia tergolong unik karena hampir semua kata dibaca sesuai dengan abjad (misal kata "aku", tetap dibaca "aku"; berbeda halnya apabila kata "aku" dibaca dengan aturan Bahasa Inggris, menjadi "ekyu"). Keunikan lainnya yaitu adanya kata 'n' dan 'g' dalam satu kata (misal kata "bingung") yang pembacaannya menyesuaikan dengan huruf vokal sebelumnya.
·         Merupakan bahasa persatuan di tanah air kita. Jadi apabila kita sedang berada di kota mana pun selama kota itu masih berada di wilayah Indonesia, kita tidak perlu khawatir masalah komunikasi dengan penduduk setempat. Bahkan penduduk suku-suku yang bisa dikatakan masih tertinggal pun juga terkadang ada yang bisa berbahasa Indonesia.
·         Salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, dengan total 234 juta jiwa (lihat data di http://how-to-learn-any-language.com/e/languages/index.html). Tentu saja, mengingat jumlah penduduk di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta jiwa.

6.2. Kekurangan
·         Bahasa Indonesia adalah bahasa yang 'susah-suah gampang' untuk dipelajari, terutama oleh orang luar sana. Contohnya adalah penggunaan Bahasa Inggris vs Bahasa Indonesia seperti di contoh di bawah ini:

- She is okay ==> Dia baik-baik / Dia baik-baik saja

- He lives in Rembang ==> Dia hidup di Rembang / Dia tinggal di Rembang

- My math teacher is Mr. Puji ==> Guru matematikaku adalah Pak Puji / Guru matematika saya adalah Pak Puji

- is/are ==> adalah, yaitu, merupakan

Orang luar yang mempelajari Bahasa Indonesia mungkin sedikit bingung, mau pakai kata yang mana??? Selain itu, terkadang kata-kata seperti 'saya' terdengar lebih kaku ketika kita sedang berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan kata 'aku'.
·         Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.
·         Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut.
·          Sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. (www.situsbahasa.info/.../bahasa-indonesiar.html).

7.UPAYA UNTUK MENGEMBAMNGKAN BAHASA INDONESIA
Bukanlah sesuatu hal yang mustahil bahasa Indonesia diperjuangkan menjadi bahasa internasional atau bahasa peradaban dunia. Meskipun banyak faktor yang kurang mendukung untuk itu, tetapi banyak pula faktor yang menguatkan agar bahasa Indonesia menjadi penting di dunia global. Visi Pusat Bahasa telah mencantumkan keinginan itu, yaitu “Terwujudnya lembaga penelitian yang unggul dan pusat informasi serta pelayanan yang prima di bidang kebahasaan dan kesastraan dalam rangka menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang berwibawa dan bahasa perhubungan luas tingkat antarbangsa.”
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempersatukan lebih dari 230 juta pendudukan Indonesia. Struktur bahasa Indonesia lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari. Bentuk tulisannya tidak berbeda dengan bagaimana diujarkan—diujarkan sebagaimana dituliskan atau dituliskan sebagaimana diujarkan. Bahasa Indonesia terbuka terhadap unsur dan istilah asing. Di samping itu, bahasa Indonesia sudah mulai mampu mengungkapkan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan.
Upaya penting dalam mengangkat hegemoni bahasa Indonesia adalah pembakuan bahasa Indonesia sendiri. Bahasa Indonesia harus dibakukan terlebih dahulu, baik strukturnya maupun kosa kata dan peristilahannya. Upaya ke arah ini sudah sejak lama dilakukan Pusat Bahasa. Sudah tersedia berbagai kamus istilah dalam berbagai bidang ilmu.
Pada satu sisi, jumlah penduduk yang hanya berperan sebagai konsumen produk asing dapat melemahkan posisi tawar Indonesia, tetapi itu juga sekaligus dapat menjadi kekuatan apabila disikapi dengan tepat. Masyarakat Indonesia harus mengubah sikap menghamba kepada bangsa asing. Kenyataan menunjukkan bahwa orang Indonesia akan berbicara dengan bahasa asing kepada tamu asing. Sebaliknya, orang asing yang bahasanya telah menjadi hegemoni (Inggris, China, Amerika, Perancis) menggunakan bahasanya sendiri kepada tamu asing. Mereka tidak bertransaksi dengan bahasa Indonesia kepada orang Indonesia di negara mereka.
Persoalan menjadikan bahasa sebagai bahasa internasional atau bahasa peradaban dunia tidak hanya terletak pada entitas bahasa itu sendiri. Apa yang tadi disebut sebagai faktor hegemoni justru lebih menentukan posisi suatu bahasa di pentas dunia. Sikap mental bangsa terjajah perlu diubah. Kebanggaan terhadap bahasa sendiri perlu ditingkatkan. Tugas ini terbeban pada lembaga kebahasaan seperti Pusat Bahasa dan studi-studi kebahasaan di perguruan tinggi serta guru bahasa Indonesia. Salah satu misi Pusat Bahasa adalah “Meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra.” Pendidikan bahasa Indonesia harus dirancang dengan tepat tidak saja terhadap kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai berbahasa dan sikap berbahasa kepada anak didik.
Undang-undang bahasa Indonesia sudah dipersiapkan. Undang-undang yang dapat berperan sebagai politik bahasa nasional/Indonesia itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas melalui sekolah dan perguruan tinggi serta kantor-kantor pemerintahan dan swasta. Terbinanya ketahanan bahasa Indonesia akan sangat menunjang peningkatan status bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan peradaban dunia.
Struktur dan pembacaan bahasa Indonesia yang tidak rumit memudahkan orang asing belajar bahasa Indonesia. Hampir pada setiap negara maju sudah berdiri studi tentang Indonesia. Mau tidak mau bahasa Indonesia diperkenalkan di lembaga itu. Apapun tujuan berdirinya lembaga studi bahasa Indonesia itu, sesuatu yang pasti adalah bahwa Indonesia (bangsa, budaya, dan bahasanya) berangsur-angsur menjadi penting bagi bangsa lain. Hal yang paling penting terlebih dahulu adalah bahwa Indonesia dianggap penting oleh bangsa asing. Syukur-syukur pentingnya Indonesia tidak hanya bagi rakyat suatu bangsa asing, tetapi juga oleh pemerintahannya sehingga secara politik Indonesia dapat terbantu dalam memperjuangkan posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa global, di PBB, misalnya.
Upaya menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional atau bahasa peradaban dunia tidak berarti orang Indonesia berhenti belajar bahasa asing. Ada pihak yang menyarankan agar bangsa Indonesia tidak usah belajar bahasa asing dan cukup belajar bahasa Indonesia agar kebanggaan terhadap bahasa Indonesia semakin meningkat. Belajar bahasa asing justru akan membantu mengembangkan bahasa Indonesia. Peristilahan dalam berbagai bidang ilmu justru diperoleh melalui belajar bahasa asing. Justru orang-orang yang menguasai bahasa asing akan dapat membantu mengembangkan peristilahan sehingga bahasa Indonesia lebih diperkaya.
Secara umum, bahasa diperlukan karena orang ingin berkomunikasi secara efektif. Orang mempelajari bahasa asing untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa itu dan kemampuan berbahasa asing mempunyai implikasi yang sangat banyak. Orang dapat mengetahui sosialbudaya suatu bangsa, mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh suatu bangsa; mendapatkan keuntungan ekonomi karena bekerja dengan menggunakan bahasa itu. Bahkan penguasaan suatu bahasa asing berimplikasi pada kemungkinan untuk menundukkan bangsa asing itu.
Indonesia harus mampu menjadi teladan bagi banyak bangsa di dunia. Mungkin Indonesia masih jauh dari perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi Indonesia mempunyai kelebihan, semacam keunggulan komparatif di bidang kebudayaan dan pariwisatanya. Kecintaan bangsa asing terhadap Indonesia harus terus dijaga dan ditingkatkan. Salah satu upaya itu adalah keamanan fisik dan jiwa bagi orang asing yang berkunjung ke Indonesia. Kesiap-siagaan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan, keramahan, dan keteladanan terhadap pengunjung asing perlu menjadi prioritas. Tidak dengan menggelar polisi dan tentara dengan senjata siap ditembakkan di tepi jalan, tetapi dengan kesiapan intelijen yang didukung oleh masyarakat untuk mengantisipasi teror yang sering terjadi. (www.anneahira.com/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.htm)












BAB IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULAN
Perkembangan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional mempunyai banyak kendala-kendala seperti Ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih dikuasai bangsa lain dan Kekuasaan,dominiasi yang juga masih ekonomi berada di tangan bangsa lain dn lain lain. Dan sebenarnya dibalik kekurangan-kekurangan dari bahasa Indonesia, bahasa Indonesia juga mempunyai kelebihan untuk bisa menjadi bahasa internasional seperti bahasa Indonesia mudah untuk dipelajari dan ada banyak juga Negara-negara yang mempelajari bahasa Indonesia di negaranya.
Upaya untuk mengembangkan bahasa Indonesia adalah dengan pembakuan bahasa Indonesia, dan pengembangan istilah perlu dilakukan. Di samping itu sikap berbahasa masyarakat, ketahanan bahasa, keamanan para pengunjung perlu dijamin. Di samping itu, ketahanan ekonomi, perkembangan Ipteks perlu ditingkatkan. Semua faktor itulah yang akan mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan bhasa peradaban dunia.

4.2.SARAN
Untuk bisa mengembangkan bahasa Indonesia, kita sebagai pemuda Indonesia harus bangga terhadap bahasa kita sendiri kita boleh belajar bahasa asing namun kita tetap tidak boleh melupakan bahasa kita sendiri. Karena kita sebagai penerus bangsalah yang harus bisa menciptakan  suasana yang membuat bangsa lain tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia, kalau bukan kita sendiri sebagai pemuda Indonesia siapa lagi yang akan memperkenalkan bahasa Indonesia?, maka dari itu mulai dari sekarang kita harus belajar untuk lebih menghargai dan mencintai bahasa Indonesia.







DAFTAR PUSTAKA

www.bukittingginews.com/.../makalah-sejarah-perkembangan-bahasa-indo...
www.situsbahasa.info/.../bahasa-indonesiar.html